Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Desember 2012

Proses Budidaya Kedelai Secara Organik

kedelai | google
KR- Pada umumnya dalam membudidaya tanaman khususnya tanaman pangan dan hortikultura para petani masih menggunakan pestisida kimia. Padahal penggunaan pestisida kimia dengan frekuensi dan dosis yang berlebih sebenarnya dapat meracuni tubuh konsumen karena sisa pestisida (residu) kimia tersebut mengendap didalam tubuh kita. 

Sehingga, sebagian masyarakat mulai menyadari bahayanya produk yang mengandung residu tersebut dan mulai beralih ke produk-produk organik. Hingga saat ini pertanian organik sudah menjadi salah satu trend karena masyarakat menjadi lebih sadar akan kesehatan.

Salah satu jenis tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah tanaman kedelai. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe sebagai sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi. Dalam pembudidayannya tanaman kedelai termasuk tanaman yang mudah untuk dibudidayakan. 

Berikut adalah proses budidaya tanaman kedelai:

Pengolahan Lahan
  • Sebelum tanah diolah sebaiknya sisa-sisa gulma dibuang hingga tiada ada satupun yang tersisa.
  • Tanah diolah, digaru dan diratakan dan dicampur dengan pupuk kompos dari kotoran kambing.
  • Buatlah saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m.
  • Sebaiknya sebelum ditanami tanah dikeringanginkan selama kurang lebih tiga minggu.
Penanaman Kedelai
  • Buatlah jarak tanam antar tugalan berukuran 10 cm.
  • Buatlah lubang tugal sedalam 2 cm dengan menggunakan bambu runcing dan masukkan dua benih pada setiap lubang.
  • Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan.
Penjarangan dan Penyulaman
  • Setelah ± satu minggu kedelai tumbuh dan ternyata ada beberapa tanaman yang tidak tumbuh sebaiknya diganti (disulam) dengan benih yang baru.
Penyiangan
  • Penyiangan sebaiknya dilakukan pertama kali pada umur 2-3 minggu.
  • Penyiangan kedua dilakukan  pada umur 6 minggu atau saat tanaman selesai berbunga.
  • Penyiangan juga perlu dilakukan setiap adanya gulma.
Pengairan dan Penyiraman
  • Pengairan sebaiknya pada kondisi lembab dan tidak terlalu becek.
  • Penyiraman sebaiknya dilakukan 2 hari sekali (pada saat tanah kering) dan pada saat hujan tidak perlu disiram.
  • Saat menjelang panen sebaiknya tanah dalam keadaan kering.
  • Pengelolaan Hama Dan Penyakit
Menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati ini dibuat dari tanaman serai yang dipotong-potong dan dimasukkan kedalam topeles. Setengah topeles potongan serai dicampur dengan air yang diisi penuh. Kemudian ditutup rapat dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam pestisida nabati dapat digunakan dan kemudian disimpan didalam lemari es agar lebih tahan lama.

Menggunakan MOL. MOL terbuat dari fermentasi bonggol pisang, air beras dan gula yang kemudian dicampur dan difermentasikan selama ± 21 hari.

source: Agribisnis, Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian

Mengenal Lebih Jauh Pupuk Organik

Pembuatan Pupuk Organik
KR - Pupuk Organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia  yang telah melalui proses rekayasa. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.  Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.  

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Karakteristik dan Sifat Pupuk Organik

  •     kandungan unsur haranya rendah
  •     penyediaan unsur hara terjadi secara lamabt
  •     penyediaan unsur hara dalam jumlah terbatas
  •     berwarna hitam sehingga dapat menyerap sinar matahari dan dapat menahan panas
  •     kapasitas untuk menahan air lebih besar khususnya pada tanah berpasir
  •     kemampuan mengikat partikel yang cukup baik
  •     mempunyai kapasitas penyangga yang besar yaitu terhadap PH
  •     membentuk kompleks-kompleks stabil dengan ion-ion seperti Cu, Mn, Zn (unsur mikro)
  •     mengalami proses minearilisasi
  •     memiliki KTK yang besar yaitu 300-1400 c mol/kg humus

Jenis - jenis Pupuk Organik

1. Pupuk Kandang
Pupuk yang dihasilkan dari kotoran hewan seperti sabi, kerbau, kambing, babi, biri-biri dll. Pupuk kandang berfungi untuk memperbaiki dan meningkatkan unsur hara pada tanah serta endorong kehidupan jasad renik. Keburukan menggunakan pupuk kandang yaitu pada pupuk mengandung biji-bijian tanaman pengganggu dan mengandung hama dan penyakit. 

Pupuk kandang terdapat 2 macam yaitu pupuk dingin (penguraiannya tidak terbentuk panas dan bekerja lambat) dan pupuk dingin (penguraiannya terbentuk dari jasad renik  sehingga terbentuk panas dan bekerja cepat).


2. Pupuk Hijau
Pupuk yang dihasilkan dari tanaman atau bagian yang masih muda yang dibenamkan ke dalam tanah. Pupuk hijau berfungsi untuk menambahkan unsur hara N dan lainnya, pengaruh baik untuk jasad renik, memperkaya tanah dengan bahan organik, mengembalikan unsur hara yang tercuci, menekan pertumbuhan gulma, mencegah terjadinya erosi, melindungi tanah dari jatuhnya air hujan dan melindungi tanaman pokok.

3. Pupuk Kompos
Pupuk kompos dihasilkan dari campuran upuk kandang, pupuk hijuan, jerami, sampah rumah tangga, limbah organik dan bahan organik lainnya. Pupuk kompos bertujuan untuk menghasilkan bahan organik yang stabil, memusnahkan penyakit dan biji-bijian liar, hasil yang diperoleh seragam, kering dan tida mengandung zat berbahaya, mengurangi bau selama penyimpanan.

4. Pupuk Kascing
Pupuk kascing dihasilkan dari media bekas tempat cacing hidup yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Jenis cacing ada 3 yaitu, hidup dipermukaan tanah, hidup di lapisan top soil (20-30 cm dari permukaan), dan yang hidup jauh didalam tanah.

5. Pupuk Bokashi
Pupuk bokashi dihasilkan dari proses fermentasi dengan menggunakan teknologi EM (Efective Microorganisme). Pupuk bokashi berfungfi untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen, meningkatkan ketersediaan nutrisi den senyawa organik lain, mempercepat penguraian limbah dan menghilangkan bau, meningkatkan aktivitas mikroorganisme, meningkatkan N, mengurangi kebutuhan pupuk dan pestisida kimia.

Demikian pembahasan kita mengenai Pupuk Organik, semoga bermanfaat. (de)
source:fisip-unc